Ingin meraih bintang pada malam ini
Merengkuhnya untuk jadi pendampingku
Namun apa daya tangan tak sampai
Hanya sebuah mimpi yang menggugah hati
Aku terbiasa pada rasa yang sepi
Dada menyesak menghujam rindu
Angin malam menyeruak masuk
Menerobos jiwa yang sudah rapuh
Tak apa jikalau aku habis pada esok hari
Tak perlu kenangan yang berarti
Jika senyum pun enggan menghampiri
Tetes air saja yang mengiring pergi
Jika istana pasir terhempas ombak
Aku ranting renta yang diterpa angin
Jika api padam disiram air
Aku luka berdarah masih disayat
Sudah tiba pada sebuah peraduan jelita
Aku mengenalmu dan tahu tentangmu
Namu tetap saja diri ini yang pesakitan
Karena aku sesakit ini untuk menyayangimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar