Ada sepasang mawar yang tertancap
Bersela duri yang bersembunyi
Menusukku yang sudah bersimbah darah
Namun ku masih menggenggamnya erat
Bukan berarti bunga ini punya arti
Untuk kali ini sungguh aku mengucap maaf
Tapi pintuku sudah terhalang
Karena denganmu aku sudah biasa
Aku hanya tak ingin kau bersikap baik
Aku takut akarku yang membusuk tumbuh lagi
Mestinya kau sadar akan rasaku ini
Hingga kau harusnya jauh denganku lagi
Maaf, tapi aku harus pergi menjauh
Meski jiwa dan raga ini sungguh menentang
Namun aku cukup hancur karenamu
Sampai disini saja, aku tak mau lagi
Aku hargai segala kebaikanmu
Namun tak berarti aku membuka pintu untukmu
Aku hanya masih melihatmu
Dari bayangan kaca jendela yang buram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar