Mampu menerjang dengan segala perih
Masih berlari dengan asa yang tak pasti
Menuju satu sinar yang ingin ku terjang
Aku luka pada perasaanku padamu
Aku hancur pada cintaku padamu
Aku sepi pada tengah jalan ramai
Aku tersayat pada ketidaktahuanmu
Sakitnya rasa tak berbalas
Mencoba pahami namun hati tak mengerti
Ku ingin berpaling namun tak kuasa
Mematikan rasa yang telah ada
Di persimpangan jalan aku yang rapuh
Kehilangan arah yang mesti ku tuju
Ku terpejam dan mulai meminta
Pada hati yang tak pernah dusta aku percaya
Jika pada akhirnya aku menjauh
Maka kau harusnya sadar akan itu
Disaat itulah tiba waktuku mengalah
Membeku ego yang terpojok pada yang hina
aduh, ini unrequited yang bikin emosi :(
BalasHapuskenapa li ? ada yang salah ?? ;)
BalasHapuskenapa aku yang hebat jadi terpojok aku yang hina
BalasHapuskarena kehebatan itulah diri yang hina menjadi terpojok !
BalasHapusini puisikan?
BalasHapus